Wisata Batik Jogja di Desa Wisata Giriloyo
Sentra Batik Tulis Yogyakarta - Desa Wisata Batik Yogyakarta, Imogiri merupakan sentra
kerajinan batik tulis tertua di Bantul. Sentra ini sudah ada sejak jaman
pemerintahan Sultan Agung memerintah kerajaan Mataram. Mayoritas
perempuan di daerah ini pembatik dari generasi ke generasi. Saat ini
jumlah perempuan yang jadi pembatik di bantul sekitar 1.200 orang.
Daerah Giriloyo merupakan daerah yang keramat bagi sebagian warga
Yogyakarta. Karena, daerah ini merupakan area makam Raja Keraton Yogyakarta, serta makam para seniman agung. Dari pusat kota Yogyakarta, daerah ini terletak sekitar 20 kilometer (km) ke
arah selatan. Imogiri, terutama wilayah Giriloyo merupakan sentra
kerajinan batik tulis yang umurnya sudah cukup tua. Daerah Giriloyo berjarak sekitar 1-2 kilometer dari areal makam raja.
Untuk mencapainya, dari makam raja ambil jalan ke arah kiri melewati
makam seniman.
Sebagai desa wisata di Yogyakarta, kampung batik Giriloyo mengandalkan pemasaran
produknya dari para wisatawan yang datang ke daerah ini. Mereka
menggandeng para pengusaha travel wisata yang mempunyai paket wisata ke makam
raja di Imogiri agar mampir ke Giriloyo. Musim liburan pun jadi masa
panen para perajin batik di Giriloyo. Ketika Yogyakarta diakui UNESCO sebagai kota batik dunia, maka sentra batik tulis yogyakarta di Giriloyo ini turut menuai berkah. Di daerah yang terletak sekitar 1 kilometer dari makam para raja
keraton Jawa ini, kini hampir setiap hari kedatangan rombongan tamu dari
berbagai daerah, juga dari beberapa negara untuk berpartisipasi dalam wisata batik jogja.
Hal ini tak lepas dari usaha para perajin batik di Giriloyo melobi
para pengusaha travel wisata. Selain belajar proses pembuatan batik di gazebo, para turis diajak
berkeliling desa untuk berbelanja produk batik tulis khas Giriloyo.
Jumlah wisatawan ini akan membeludak saat liburan tiba.
Harga jual batik tulis di Kampung Batik Giriloyo ini bergantung pada rumit tidaknya motif batik. Seperti yang kita tahu, batik Giriloyo terkenal dengan ribuan motif batik klasik khas keraton. Dari ribuan motif tersebut, hanya sekitar 400 motif yang sering dipakai. Beberapa yang terkenal di antaranya motif sidomukti, sidoasih, wahyu tumurun, truntung, pringgodani, keong renteng, dan sebagainya. "Kami sedang mencari motif unggulan sebagai ikon batik Giriloyo, seperti motif mega mendung di Cirebon," kata Nur.
Untuk motif klasik ini, harga jualnya mulai dari Rp 300.000 sampai
jutaan rupiah per lembar kain. Sementara, untuk motif minimalis, atau
bentuk minimalis dari motif klasik, harga jualnya mulai Rp 150.000 per
lembar kain. "Dari harga tersebut, para perajin bisa untung antara Rp
50.000-Rp 100.000 per lembar kain. sementara dari sini informasi seputar paket wisata batik Jogja kami tunggu kedatangan anda di kampung batik giriloyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar